H. Rofi'ul Amin, S.Pd, M.Pd
Akhir-akhir ini di Media Sosial sedang ramai dibicarakan tentang keaslian nasab Habaib, apakah benar tersambung dengan Rosulullah Muhammad SAW atau tidak?, antara yang pro dan yang kontra tentang hal itu saling mengungkapkan “Dalilnya”, beberapa orang dari yang menginginkan adanya kejelasan nasab para habaib meminta mereka untuk melakukan tes DNA untuk menjawabnya, Ya tes DNA, apa itu tes DNA?, dan apa korelasinya dengan penentuan nasab seseorang?, dan apakah tes DNA benar-benar bisa menjawab keraguan seseorang tentang nasab dan keturunan, marilah kita ikuti tulisan ini sampai habis.
DNA adalah singkatan dari Deoxyribonucleic Acid atau kalau dibahasa Indonesiakan menjadi Asam Dioksiribonukleat atau ADN, DNA bersama dengan RNA (Ribonukleic Acid) merupakan molekul pembawa sifat atau materi genetik seseorang, DNA dan dan RNA inilah yang akan menyusun Gen, dan gen inilah nanti yang bisa diturunkan kepada keturunannya. DNA ini dibawa oleh benang-benang yang dinamakan Kromatin atau kromosom, yang terletak di dalam intik sel/Nukleus, dimana Inti sel terdapat didalam sel Makhluk hidup, yang jumlahnya biasanya tidak sama. Pada manusia jumlah kromosom tiap sel yang normal adalah 46 buah dan berpasangan dua-dua menjadi 23 pasang, kecuali pada sel kelamin (sperma dan Ovum) yang tidak berpasangan, Dari 23 pasang tersebut 22 pasang tidak menentukan jenis kelamin yang disebut Autosom, sedangkan yang sepasang menentukan jenis kelamin yang disebut Gonosom (kromosom Seks), kalau pada manusia kromosom seks ini dilambangkan dengan XY. Karena DNA merupakan pembawa Materi genetik, maka DNA mengandung kode-kode genetik yang bisa dibaca dan dicocokkan antara induk/orang tua kepada keturunannya.
Gambar : Ilustrasi DNA |
Dalam banyak hal, gen ini sebagai penentu dalam pengungkapan masalah-masalah yang butuh penangan khusus, misal ada kecelakaan pesawat udara, yang mana penumpangnya sudah hangus semua dan tak bisa dikenali ciri-ciri fisiknya, maka hal ini bisa dideteksi melalui Tes DNA, yang mana beberapa sel yang masih tersisa dapat diambil menjadi sample/template kemudian dicocokkan dengan DNA keluarganya. Pernah dalam suatu kasus pada suatu rumah sakit, dimana terjadi proses tertukarnya seorang bayi, dimana seorang ibu sengaja menukar bayinya yang kebetulan belum dikasih gelang oleh pihak rumah sakit dengan bayinya yang kebetulan dilahirkan dalam waktu yang hampir bersamaan, terjadilah keributan saat itu karena ibu sang bayi yang ditukar merasa sudah mengenali bayinya, sedangkan ibu yang menukar bayi tersebut bersikeras kalau itu adalah bayinya, setelah dilakukan tes DNA maka terungkaplah bila bayi tersebut memang tertukar (sengaja ditukarkan) oleh ibunya tadi.
Nasab Rosulullah Muhammad SAW bisakah terdeteksi?
Pada saat ini banyak pertanyaan, nasab Rosulullah Muhammad SAW bisakah terdeteksi, bisakah mengambil sampel dari orang yang telah meninggal lama?, atau kalau memang bisa, apakah harus membongkar makamnya?
Dalam persoalan pengambilan sampel DNA sebenarnya masih bisa dilakukan walau orang tersebut sudah meninggal lama, bahkan jangankan hanya ratusan atau ribuan tahun, jutaan tahunpun bisa, hal itu terjadi pada pada fosil-fosil hewan purba yang telah ditemukan, bila bagian selnya diambil maka akan bisa dipelajari oleh para ilmuan, hanya saja kemungkinan ada yang mengalami kerusakan karena umurnya sudah sangat tua. DNA bisa diambil dari seluruh sel tubuh Makhluk hidup, baik itu daging, tulang, bahkan kuku dan rambutnya, Karena itu pengambilan sampel DNA Rosulullah tidak usah sampai melakukan pembongkaran makamnya, karena masih banyak peninggalan Rosulullah yang mengandung DNA, saat ini rambut rosulullah masih tersimpan di moseum Mevlana Turki, begitu juga kabarnya gigi beliau yang sempat terlepas pada saat perang Uhud, ada dua yang masih tersimpan di Moseum Topkapi Turki dan disimpan Oleh Sultan Mahmed II. Kalau memang iya masih ada rambut dan gigi beliau yang tersimpan saat ini, maka dirasa sangat cukup untuk mengambil sampel beliau, jadi tidak usah pakai membongkar makam beliau kalau hanya sekedar mau mengambil sampel DNA beliau, karena disamping tidak harus dilakukan, juga sangat tidak etis dan tidak sopan terhadap junjungan kita seorang nabi besar.
Terus kalau ada pertanyaan, apakah DNA itu selalu tetap dari generasi ke generasi?, dan apakah DNA tidak bisa bercampur dengan DNA yang lain?. DNA umumnya berubah-rubah, bergantung pada kebutuhan sintesa protein. Perubahan DNA akan menyebabkan terjadinya perubahan Gen, sehingga akan menyebabkan perubahan sifat pada makhluk hidup. Gen pada suatu makhluk hidup, misal Manusia itu selalu terjadi percampuran karena berasal dari gen ayah dan gen ibu, dan untuk mewujudkan suatu sifat yang tampak/Fenotip itupun masih dipengaruhi oleh lingkungannya. Karena berasal dari Sifat ayah dan sifat ibu, maka ada kalanya suatu sifat cenderung mirip ke sifat ayah dan ada kalanya cenderung ke sifat ibu, dan bila anak mereka kawin dengan orang yang lain, maka akan terjadi percampuran gen yang lebih banyak lagi, sehingga semakin jauh keturunan seseorang, maka semakin sedikit sifat yang diturunkan. Bagaimana halnya dengan sifat nabi Muhammad SAW yang sudah beberapa generasi, masihkah bisa terdeteksi kalau seseorang pada zaman ini mengaku sebagai keturunan beliau?, sekarang ini ada cara mendeteksi Sifat seseorang yang sudah lama meninggal, yaitu dengan memetakan Y-DNA Short Tandem Repeat (STR), dimana DNA keturunan Rosulullah SAW yang berada di zaman sekarang dapat dipetakan untuk melihat Mundur ke belakang melalui kromorom Y-nya, kromosom seks itu ada dua macam, yaitu kromosom X dan Kromosom Y, Kromosom X itu dipunyai oleh pihak perempuan dan laki-laki sehingga bisa terjadi percampuran sifat, sedangkan kromosom Y itu hanya dipunyai oleh pihak laki-laki saja, sehingga tak bercampur dari pihak ibu, dan itulah yang bisa dipetakan kode-kodenya untuk dilihat dan dicocokkan, dari sinilah nanti akan terpantau apakah seseorang benar-benar keturunan Nabi muhammad SAW atau hanya palsu dan abal-abal saja.
Itulah sedikit gambaran tentang DNA, yang walaupun kelihatan rumit karena berada di dalam sel yang ukurannya sangat kecil, tetapi tetap sederhana dalam mendapatkan dan menelitinya, sehingga kalau sekarang ada orang yang diragukan tentang keaslian nasabnya, maka sebenarnya dapat diselesaikan dengan mudah melalui Tes DNA. Hanya saja pertanyaannya apakah orang tersebut mau untuk tes DNA apa tidak?, Semoga Allah selalu melindungi kita semua, amin.